[Tidak] jalan di tempat
Ini bukan tentang jalan-jalan. Ini tentang perjalanan akademik saya yang usianya sudah tahunan.
Sebelumnya saya sudah menulis panjang, entah berapa paragraf, kemudian saya hapus. Saya memutuskan untuk tidak membagi cerita detil perjalanan akademik ini di sini. Atau, tidak sekarang.
Tapi saya ingin menulis sedikit bahwa setelah menginjak semester kedelapan, saya baru sadar ternyata peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara perjalanan akademik saya sebetulnya sangat bisa diatasi kalau saja saya tidak malas. Memberi lahan bagi diri untuk menambah waktu leyeh-leyeh selama lima menit itu akan berakhir dua jam. Memberi kesempatan pada diri untuk main di hari ini bahkan akan menjalar pada hari berikutnya. Sebetulnya waktu itu selalu ada untuk sekejap besenggama dengan disertasi, kalau mau melawan malas. Karena waktu tidak pernah salah. Waktu tidak bisa diatur. Diri lah yang harus diatur untuk dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Dan saya tidak jalan di tempat, saya hanya perlu waktu lebih lama untuk bisa paham bahwa saya ini malas dan harus melawannya.
Sejak dua hari lalu saya sudah memulai proyek "sehari minimal dua halaman" untuk disertasi. Semoga selesai pada waktu yang semestinya. Semester depan, pre-viva. Bisa.
2 komentar
semangat kaka
ReplyDeleteSEMANGAT insyaAllah :D
DeleteMamaci Kak Dahliaaa