Kota Bharu: Pusat Kota dan Museum

By 6:53:00 PM


Kota Bharu (KB) merupakan ibu kota Negeri Kelantan yang sedikiiit lagi berbatasan dengan Thailand tepatnya Narathiwat. Pernah baca postingan ini ? yang merupakan awal cerita kenapa saya akhirnya bisa ke Kelantan. Nah, akhirnya 23 Mei kemarin jadi deh pergi ke Kota Bharu :) Postingan ini saya cerita sebagian perjalanan saya ya, dari mulai transportasi dari bandara ke Kota dan kunjungan ke museum yang ada di pusat Kota Bharu.

Jam 10:50 waktu Malaysia bagian Kelantan saya mendarat dengan agak kurang cantik, deg-degan bok! celingak celinguk berharap menemukan brosur. Sebetulnya saya sendiri sudah bawa brosur dan beberapa catatan hasil browsing, tapi kayanya kurang pas kalau tidak ambil brosur lainnya di Bandara :D Sampai saja di Bandara Sultan Ismail Petra saya mencari brosur-brosur yang sudah sangat saya harapkan, tapi tebak apa yang saya temukan? brosur Sabah dan Sarawak --" Tapi tetep saya ambil, lumayan ransum tambahan untuk perjalanan ke Kuching dan KK nanti :D

Keluar dari bandara, saya diam mengamati arah orang lalu lalang. Mengamati apa saja yang mungkin saya tumpang untuk bisa mencapai tempat tujuan di Kota Bharu. Akhirnya saya memutuskan mencoba menunggu bis di halte depan bandara karena dari dalam bandara kalau ambil taksi akan kena charge RM 25, sayang :)

Duduk di halte, ketemu satu bapak dan satu cowo mudaan keturunan Chinese. Bapak ini sempet bilang "nanti ada kereta sapu" yang setelah lebih jauh saya tanya ternyata maksudnya taksi. Tidak lama kemudian ada mobil berhenti dan bapak itu naik, saya kira si bapak naik karena itu mobil temennya yang memang menjemput. Tapi tidak lama dari itu ada beberapa mobil mampir di halte dan nawarin "Kota Bharu...Kota Bharu..." saya langsung ngeh, mungkin ini yang dimaksud kereta sapu, taksi gelap :) Si bapak pergi, saya sapa orang di sebelah saya, cowo Chinese itu, ternyata dia orang KL yang kerja di Tanah Merah. Dia, sayangnya, juga gak ngerti gimana cara pergi ke Kota Bharu. Tau saya pergi sendiri, dia agak ragu untuk nyaranin saya naik kereta sapu, dia lebih saranin naik taksi di dalam bandara walau agak mahal. Tapi, saya Bismillah aja mencoba :D Gak lama ada mobil mampir, si bapak sopir hanya memiliki satu tangan :'( menawarkan tumpangan ke Kota Bharu. Saya pun mau, dengan bayar RM 15.

Kunjungan pertama saya adalah ke Museum Kraftangan dilanjutkan ke beberapa tempat pada hari yang sama dan ke esokan harinya seperti: Memorial Peperangan Perang Dunia ke II, mampir shalat di Masjid Muhammadi, foto di depan Museum Islam yang sedang tutup karena renovasi, Museum D'Raja (Istana Batu), Muzium Negeri Kelantan, Pasar Siti Khadijah, Gelanggang Seni, The Mall dan tempat penjualan Kraft Tangan (Souvenir).

Musium ini isinya garis besar terbentuknya Kelantan, bagaimana nama Kelantan yang berasal dari kata Kilatan-kilatan bergeser bentuk menjadi Kelantan, sejarah sejak penyebaran Islam di Asia Tenggara, siapa saja tokoh yang berjasa terhadap pembebasan Kelantan dari jajahan Jepang dan lain sebagainya. Selain foto, gambar dan keterangan berupa bacaan, tempat ini dilengkapi dengan rekaman audiovisual yang bisa dimanfaatkan pengunjung. Ada juga satu sudut yang isinya tentang permainan tradisional dan ciri budaya Kelantan itu sendiri.

Musium Batu ini isinya tentang silsilah Raja Kelantan hingga keturunan yang sekarang. Terdapat banyak artefak dan barang-barang peninggalan Raja dan Permaisuri. Kalau mau tau gimana dan siapa saja sih keturunan Diraja Kelantan, wajib datang ke sini :)


Musium ini membawa kita ke beberapa dekade lalu sejak Perang Dunia I terjadi dan berakhir pada Perang Dunia II. Bagaimana negara-negara di rantau Asia dikuasai Jepang, bagaimana Jepang akhirnya tunduk pada Sekutu dan bagaimana akhirnya Kelantan bisa menjadi satu bagian utuh Kerajaan di Malaysia yang berdaulat. Bagi yang suka sejarah pasti suka, cukup detail penjelasannya. Saya sih agak puyeng bacanya, it's like recalling my history subject that has already vanished from my memory :D poor me :D

Ini dia Muzium Islam yang tidak bisa saya ceritakan dalamnya ada apa saja :) sayang sekali masih dalam proses perbaikan. Jadi hanya bisa foto dari luar pagar :')

Ini Tugu Perang Dunia II yang terletak di Padang Merdeka


Museum Kraftangan yang isinya adalah kerajinan tangan berupa kain, perhiasan tembaga dan emas juga lain sebagainya yang menjadi ciri kebudayaan Kelantan.

Kalau dilihat kota ini tidak terlalu besar ya, untuk jalan dua hari sudah cukup, menurut saya. Malam hari kota akan mulai sepi sejak pukul 7, padahal waktu sampai hotel, sang resepsionis bilang sih kota sepi jam 10an, eh eh jam 7 saya jalan kaki keliling kota udah krik krik :D Kalau ada yang minat untuk beli kain-kain, ada pasar Siti Khadijah yang bentuknya seperti Pasar Baru di Bandung, terdiri dari beberapa tingkat yang isinya kaiiiiin semua. Di sebelah bangunan ini ada pasar basah dan juga medan selera, seperti pujasera gitu.

Saya sempat dua kali naik becak, dan setelah saya perhatikan selama saya jalan kaki keliling kota, si penggoes becak pasti bapak-bapak tua :'( kasian. Hari kedua ketika saya ingin ke Pasar Siti Khadijah naik becak, orang hotel menawarkan diteleponkan becak, saya dengan senang hati. Tapi tunggu punya tunggu bapak becak gak dateng, tapi di depan hotel ada taksi bertengger, eh si orang hotel agak maksa saya untuk naik taksi. Tapi saya bilang "saya ingin naik becak, bukan taksi, kalau tidak ada tak apa, saya akan jalan kaki". Dia agak malu sih, karena sebetulnya dari awal saya ingin naik becak, dan dia tahu itu. ah!

Anyway, dua kali naik becak, saya sempat nanya-nanya sama bapak itu. Mereka rata-rata orang asli Kelantan, dan sepertinya dulu pekerja Kerajaan. KB itu banyak jalan satu arah, jadi kalau mau ke satu tempat even terlihat dekat, somehow kita harus muterrr dulu karena satu arah itu. Untuk perjalanan lebih dari 10 menit waktu itu dari Pasar Siti Khadijah ke Gelanggang Seni, di bawah terik, sang bapak hanya minta RM 3! terharu sekaligus kasihan :( Padahal kalau naik taksi udah kena RM 10 tuh. Kali kedua naik becak itu dari Muzium Draja ke Muzium Negeri dan si bapak bilang "terserah adik saja mahu beri saya berapa" dan ketika saya kasih RM 5, dia berkaca-kaca. Oh tidak! Saya kira itu terlalu murah, ternyata dia sampai berulang kali bilang terima kasih :'( sedih deh. Sebetulnya mereka bekerja jadi penarik becak ini karena mereka memang sudah terbiasa, katanya sih gitu ya. Jadi, good luck bapaak! :)

Sebetulnya tujuan saya ke KB ini adalah 1. saya ingin tau Kelantan, 2. saya ingin mengunjungi musium dan rumah ibadah dan 3. saya ingin MAKAN! Tapi karena saya kemana-mana kebanyakan jalan kaki, saya salah arah waktu mencari pasar malam dan malah mengarah ke pasar yang hampir tutup :( sementara pasar malam sekitar 5 kilo dari tempat saya berdiri dan akhirnya memutuskan untuk makan fastfood karena sudah laper :( poor me. Pulang diguyur gerimis, saya berhentikan taksi kembali menuju hotel. Padahal saya ingin coba Nasi Kerabu yang asli dari Kelantan dan makanan ringan lainnya, bagian tidak bisa makan ini sebetulnya agak sedih, tapi bagaimana lagi :( Tapi dasar rejeki saya, ngobrol ngalor ngidul sama supir taksi, saya malah tawar-tawaran untuk diantar ke candi-candi yang ada di daerah Tumpat seperti candi yang Buddha berdiri, duduk, tidur dan beberapa lainnya untuk esok hari, yeay!

Selama di KB saya mengalami kesulitan berkomunikasi. Hmmm ibaratnya ke daerah Jawa, logatnya mungkin seperti Banyumasan ya kentel, maap, ngapak, kadang gak ngerti itu ngomong apa. Saya seperti orang budeg deh rasanya setiap kali nanya, saya harus mengulang kata "hah?" atau "apa dia?" setidaknya dua kali untuk mendapatkan jawaban. Malah kadang sudah dua sampai tiga kali pun saya tetap tidak dapet jawabannya :D Teman-teman saya orang Malaysia pun mengakui mereka kesulitan untuk memahami bahasa orang Kelantan dan Terengganu, dan saya akhirnya mengalaminya :D

Eh, hari kedua, sebelum mengelilingi candi, alhamdulillah saya sempat makan nasi ulam setelah saya mengunjungi Muzium D'raja! enak! Ulam itu maksudnya lalaban..jadi makan nasi dengan lauk, sambal juga lalaban! Saya makan ikan patin asam pedas dan lalaban yang dicocol ke sambal khas Kelantan, Budu namanya yang dibuat dengan bahan dasar ikan teri. Sambal ini warnanya agak coklat, encer, dicampur dengan potongan rawit, bawang, serai, dan jeruk nipis. Asam-asam pedas, enak, segar :D Saya sempat foto juga tapi blur err..

Kita ambil makanan sendiri, biasanya sih orang-orang makan rame-rame sama keluarga atau teman soalnya lauknya gede-gede banget! kaya ikan lele itu ada yang sepanjang lengan saya, ayam broiler yang digoreng dibagi empat dan ikan lainnya yang ukuran besar. Kita tidak boleh memotong ikan/daging/ayam yang sudah ada lho, jadi harus diambil semua err, makanya lebih baik makan untuk rame-rame lebih irit dan tidak mubadzir. Minum pun bisa pesan satuan atau pesan dalam teko :D seru deh... Harganya juga menurut saya sih gak terlalu mahal, patin yang saya makan itu cukup besar, dengan air teh dan nasi separo saya hanya perlu bayar RM 5.





Sebetulnya pingin deh detail ceritain panasnya matahari KB yang bikin baju saya bolak balik basah, kaki saya belang tiga, muka saya tidak pernah kering dari keringet. Tapi jadi bingung sendiri, too many things to be told, honestly! Ada beberapa orang bertanya "lha, ngapain kamu ke Kelantan, ada apa di sana?" padahal justru karena tidak tahu, atau tahu tapi dalam bentuk "katanya", ya mendingan saya pergi ke sana selagi ada rejeki. Kebetulan piknik kali ini juga masuk bajet murmer :) Museum yang beberapa itu pun, kalau bisa pingin deh cerita detail, isinya apa aja, bagaimana detail penerangannya, bagaimana barang-barang di dalamnya terawat, bagaimana pengatur suhu ruangan bekerja dengan baik, harga masuk pun tidak mahal hanya RM 1-1.5, ah suka! Saya perhatikan museum-museum di Malaysia ini sangat terawat dan menarik. Kadang dari luar kita lihat "ah kecil" begitu sampai dalam eh ruangannya seperti berlapis, selalu ada pintu, pintu dan pintu yang membuat museum ini seperti tidak ada habisnya untuk diamati isinya. Nanti pada berkunjung sendiri saja ya :D

Nah, untuk cerita candi di postingan selanjutnya ya :)

Rujukan:


Jadi, kapan nih piknik ke KB? :)

You Might Also Like

1 komentar

  1. Hello.. mau tanya ka. . Bulan Juli ini saya akan mengunjungi kota bharu, inginnya sih main ke pantai Mek mas, katanya dekat dengan PCB? aku masih bingung di kota bharu transportasi umumnya ada apa aja ya?

    ReplyDelete