Culture Shock: Kelamin atau Bujang?

By 12:32:00 PM

Ini cerita tentang kejutan budaya (culture shock) yang saya alami hari ini. Fresh! Ceritanya ada yang mengetuk pintu rumah yang ternyata adalah orang-orang dari Kementerian Kesihatan Malaysia memantau kondisi rumah menyangkut denggi (demam berdarah) yang mewabah pada musim pancaroba. Fine. Dia masuk dan begini dialognya:

Bapak : Mana bilik air?
Saya : Ini dan ini
Bapak : Ini kelamin ke bujang?
Saya : *dengan tampang bloon* ya?
Bapak : Ini yang di rumah kelamin ke bujang? (Yang tinggal di rumah ini pasangan suami istri atau bujang?)
Saya : Bujang *nahan ketawa di perut*

Kata "Kelamin" yang artinya pasangan/spouse itu sebetulnya sudah saya kenal sejak lama waktu saya dapet kelas Bahasa Melayu 2 tahun lalu. Tapi saya tidak pernah menemukan kata itu digunakan dalam perbincangan sehari-hari sampai ketemulah hari ini dan ya! berhasil bikin saya ketawa jungkir balik.

Dulu dosen Bahasa Melayu saya becandanya begini. Konon karena banyak orang Indonesia yang keluar masuk lewat pelabuhan Melaka dan kadang tidak berdokumen, maka mereka sering kena introgasi lebih. Kadang bahkan jadi bahan lelucon dengan menggunakan kata "kelamin" ini. Seperti ini contohnya:

Petugas : awak punya kelamin tak?
Pengunjung : punya
Petugas : cuba mana kelamin awak?
Pengunjung : heh?
Petugas : pegang kelamin awak, kalau tidak passport awak tak akan saya cop
Pengunjung : *keringet dingin bingung*
Petugas : *ngakak*

Ya ya ya, ini hanya lelucon saja, pun diragukan kebenarannya. Lumayan buat senam muka :P Jadi buat teman-teman yang berkunjung ke Malaysia, kalau ditanya "mana kelamin anda?" yang ditunjukin suami/istri ya :)

Perbedaan itu selalu indah, kan?

Selamat piknik!

You Might Also Like

2 komentar