Kota Kinabalu lagi, halo!
![]() |
Pemandangan dari jendela kamara hotel ke arah pusat kota di ujung sana |
Akhirnya setelah
drama panjang Visa Dengan Rujukan (VDR) yang lama bener kelarnya, 8 Desember
lalu saya berangkat ke Kota Kinabalu (KK). Karena mepet, one way ticket
maskapai Air Asia pun sudah tidak lucu lagi harganya. Belum lagi waktu mau
eksekusi tiket ternyata ada kenaikan harga *nangis di pojokan*. Drama lah pokoknya.
Saya pilih Air
Asia untuk penerbangan ke KK karena penerbangannya langsung dari Jakarta ke
Kota Kinabalu. Sementara maskapai lainnya yang ke sana, seperti Malindo dan
MAS, harus transit dulu di Kuala Lumpur. Waktu yang diperlukan untuk perjalanan sudah tentu lebih panjang. Karena bawaan saya segambreng, memilih
Air Asia adalah pilihan tepat dalam hal tidak repot urusan bagasi dan karena
harga sudah selangit, Air Asia menawarkan harga terendah berbanding maskapai
lainnya. TAPI...jadwal penerbangan malam, yaitu 20.50 WIB membuat waktu
mendarat tidak cantik, semula adalah pukul 00.30 waktu KK keesokan harinya. Ternyata,
karena cuaca yang tidak bersahabat, pesawat dari KK terlambat datang yang
berimbas ke jadwal penerbangan saya yang mundur jadi pukul 00.00 WIB K
Tentang
penerbangan Air Asia langsung dari Jakarta ke KK, ternyata mulai 10 Januari 2017rute ini akan ditutup. Jadi, ini adalah pengalaman saya yang pertama dan
terakhir, kalau tidak dibuka lagi, untuk penerbangan langsung Jakarta – KK naik
Air Asia. Pengalaman saya, puas aja sih. Terlepas ada keterlambatan. Dapat
kompensasi makan malam, lumayan. Penerbangan lancar, nyaman. Entah karena saya
tertidur pulas sejak duduk di pesawat, ya? Hahaha.
Pesawat mendarat
dengan selamat Kota Kinabalu International Airport sekitar pukul 03.15 waktu KK.
Urusan imigrasi dan pengambilan bagasi berlangsung cepat, Alhamdulillah. Saya
sempat bertanya ke beberapa teman dan petugas loket imigrasi bandara mengenai
apakah aman naik taksi bandara ke pusat kota. Jawaban mereka sama, tanpa ragu: ‘aman,
pakai taksi bandara, ya!’ Setelah selesai mengambil koper, saya bergegas keluar
dan mencari loket pemesanan tiket taksi. Saya dikenakan biaya RM 38 untuk
perjalanan dari bandara ke hotel. Supirnya ramah, jalanan nyaman (karena kosong
hahaha), saya juga nyaman dan lebih tenang. Alhamdulillah.
Untuk tiga hari
pertama di KK, saya menginap di Hotel Yaho di kawasan Sembulan. Saya pilih hotel
ini karena paling dekat dengan UCSF yang ternyata lokasinya satu blok di belakang hotel,
jadi jalan kaki pun sebentar banget sampai. Hotel ini, dari penampakannya, sepertinya
hotel tua. Saya kena tarif IDR 950.842 untuk tiga malam, tanpa sarapan.
Kamarnya luas,
tempat tidur nyaman, AC berfungsi baik, pemanas air juga berfungsi baik, kamar
mandi cukup baik kondisinya. Hanya saja, hotel ini cuma punya satu lift dan
kecil. Jadi, selain harus menunggu, jumlah orang yang bisa diangkut oleh lift
juga relatif sedikit. Saya dapat kamar di lantai empat, tingkat paling atas dan
ada beberapa titip bocor di langit-langitnya. Lorong dari lift ke
kamar juga relatif sempit.
Harga makanan di
restoran hotel terjangkau; makanan berat semua rata RM 8, minuman panas RM 3,
minuman dingin RM 4.50, air mineral 600ml RM 1.50 sementara yang 1500ml RM 3.
Malam pertama saya memesan nasi goreng, not bad untuk rasa dan porsi.
Sampai hari
ketiga saya menginap, hotel ini selalu full
house. Sempat bertemu cleaning
service yang bercerita kalau sibuk membersihkan kamar karena tamu yang akan
masuk sudah menunggu. Sampai-sampai, kamar saya lupa dibersihkan pada hari
pertama menginap.
Sementara itu
dulu, ya. Nanti saya lanjut lagi :)
1 komentar
jadi mau malam tahun baru dimana kak beb? :)
ReplyDelete