Macau: Hari pertama

By 10:01:00 AM

Hai lagi!


Posting sebelumnya saya sudah menceritakan sedikit tentang San Va Hotel yang saya inapi ketika di Macau. Kali ini saya akan bercerita mengenai perjalanan saya di Macau, semampunya :D Cerita tentang perjalanan Macau akan saya bagi dua berdasarkan jumlah hari yang saya habiskan di Macau, ya :)

Menerusi cerita bahwa saya mendarat di Bandara internasional Macau di Taipa pada pukul 10an...membeli segelas susu coklat panas dan bertanya kepada bagian informasi untuk mengetahui bis apa yang bisa saya naiki, akhirnya saya keluar gedung bandara dan naik bis MT1 yang berhenti tepat di pintu keluar. Turun dari bis MT 1 di depan Hotel Lisboa, saya duduk sejenak membaca peta...memerhatikan harus jalan menuju ke mana dan kira-kira berapa jauhnya. Saya duduk di taman yang ada sambil memandangi Macau Tower yang berdiri tegak tertutup kabut sehingga hanya bayangan buremnya yang saya lihat :D Beberapa saat kemudian, akhirnya saya menemukan bahwa jalan di depan saya ini adalah Avenida  Infante D. Henrique...saya harus menelusuri jalan itu sampai bertemu nama jalan baru Avenida Almeida Ribeiro dan tidak jauh dari situ, satu blok di belakang jalan itu adalah Rua daFelicidade tempat hotel saya akan menginap. 

Jalan punya jalan, saya menemukan Senado Square...awalnya saya hanya tertarik karena banyak orang yang berfoto tanpa ngeh kalau itu adalah Senado Square :D Di seberang Senado Square ada gedung agak tua yang saya kira awalnya adalah Art Building or something like that, karena isinya adalah taman kecil dengan patung di tengahnya, ada ruangan tempat conference dan ada satu ruangan berisi lukisan contemporer. Setelah saya mencari tahu, ternyata itu adalah bangunan Instituto Para Os Assuntos Civicos e Municapais atau Macau Central Library. Di seberangnya ada gedung pos yang besar dan bergaya a la Eropa. Ya tentu saja, siapa dulu penjajahnya :D

Oya, Cerita mengenai bis pertama yang saya naiki MT 1, ongkos yang harus saya bayar sebetulnya adalah MOP 4.50, tapi karena saya hanya punya MOP 5, maka koin itulah yang saya masukkan ke dalam box dan rela tidak dapat kembali MOP 0.50. Dari situ pelajaran pertama didapat "pay the exact amount". 

Senado Square siang hari
Old Post Office
Instituto Para Os Assuntos Civicos e Municapais (Macau Central Library)
Setelah puas melihat orang banyak, melihat bangunan seadanya, saya baru tersadar bahwa tas yang saya bawa ini mulai membuat bahu sakit :p akhirnya perjalanan mencari hotel saya lanjutkan. Sempat terlewat satu blok sih, tapi akhirnya saya balik arah dan ketemu! 

Check in dengan menyodorkan e-mail tanda booking, bayar MOP 190 dengan rincian MOP 140 untuk biaya sewa kamar, dan MOP 50 untuk deposit kunci. Dapat kunci untuk kamar 318 dengan pintunya yang berwarna hijau. Sebelum masuk kamar, mata saya berkeliling meneliti bangunan seperti apa ini, setua apa, seaman apa...A researcher is always observing the surroundings.  

Seperti dijelaskan di postingan sebelumnya bahwa dinding penyekat setiap kamarnya tidak penuh, sehingga masih ada celah di atas dan di bawah. Tapi, jujur, saya yang penakut ini justru mengamini kondisi itu :D Saya jadi merasa dekat dengan setiap kamar *lho serem*. Dulu saya membayangkan kamarnya kumuh, gelap dan spooky :D karena banyak review mengatakan demikian. Tapi saya cukup lega bahwa kamar itu terang, nyaman walau sangat sederhana. Tidak ada kesan menyeramkan dan tua, sama sekali.

Saya rapikan barang-barang, meletakkannya di pojokan. Menggunakan sandal hijau yang disediakan untuk mencoba kamar mandi :D kemudian sejenak meluruskan pinggang dan mari kembali ke jalan!

Tujuan pertama saya adalah...tidak jelas! haha...saya sudah membuat itinerary sebetulnya, Macau direncakan akan dihabiskan selama 1,5 hari sebelum saya melipir ke Hong Kong. Karena dalam penyusunan si itin waktu itu saya tidak terlalu fokus for I was facing several things at the same time, including the feeling of excitement and worried at the same time for this trip, alhasil saya tidak jeli dalam mencari info tempat dan detail perjalanan. Saya tidak benar-benar tahu lokasi dan jarak tourist attractions satu dan yang lainnya. Akhirnya saya berbicara pada diri saya, apa yang ditemukan dulu, itu yang dikunjungi, yang penting jam 6 sudah menuju Venetian. 

Kembali ke Senado Square dan mencoba membaca petunjuk jalan...akhirnya saya menemukan petunjuk ke sebuah Cathedral, maka ikutilah...bertemulah dengan satu Cathedral dan Bishop's house ini:


Sempat membantu sepasang suami istri yang sangat berusaha untuk mendapatkan foto berdua :) lucu sekali kalau ingat bagaimana pemandangan itu...saya pada awalnya ingin masuk ke Cathedral itu, tapi entah kenapa, tidak jadi...sempat teringat ucapan seorang teman, kurang lebih mengatakan bahwa kapan-kapan kalau ketemu Cathedral atau Gereja lagi dan ingin masuk, masuk aja ya, you are welcome :) Tapi saya urungkan lagi niat untuk masuk...

Dari Cathedral saya jalan menelusuri kota mencari The Ruins of St. Paul, dan jeng jeng jeng...saya menemukannya! Sepanjang jalan menuju The Ruins of St. Paul adalah kios-kios tempat menjual makanan khas Macau berupa dendeng (babi), kue sagu dengan potongan almond di dalamnya dan beberapa makanan lainnya. Biasanya pramuniaga kios akan ada di tengah jalan dan membawa tampah berisikan tester makanan, silakan ambil satu, dua atau tiga :D Saya sempat mencoba kue sagu dengan bentuk seperti koin...potongan almond-nya banyak, saya sih suka...Tidak jauh dari kerumunan orang-orang yang mencoba berbagai kudapan, terlihatlah The Ruins of St. Paul. 

Menuju the Ruins of St. Paul
Setelah menikmati pemandangan, melihat orang ber-pose di sana sini, saya akhirnya jalan menuju Museum. Di bagian atas museum ini ada taman dan areal menyerupai benteng, usut punya usut memang ternyata dulunya tempat ini adalah benteng pertahanan. Masih ada meriam berjejer di atas sana...bisa melihat Macau dari atas, sayang pemandangannya kurang indah :D banyak bangunan kumuh dan tua yang tidak seksi menjadikan pemandangan dari atas ya alakadarnya saja :D

Ruins of St Paul Cathedral 
Saya lupa ini patung apa, di depan Museu de Macau
Tidak lama berkeliling di atas, saya turun untuk mengunjungi museum. Harga mahasiswa dapat potongan MOP 2! horeeee...Saya masuk museum dengan harga MOP 8 saja...Tidak terlalu besar sih museumnya, tapi cukup menyenangkan dan attractive. Ada peta perjalanan Portugis menuju daerah wilayah Asia, kita perlu menekan tombol sehingga akan ada cahaya berjalan yang menunjukkan arah perjalanan mereka. Ada lagi tombol-tombol yang fungsinya kemudian mengeluarkan suara. Audio yang digunakan sebagai pengganti teks ini cukup membantu mereka (dan saya) yang kadang malas baca teks panjang tentang sejarah :D Di dalam museum ini tidak lama, hanya sekitar 30 menit lalu saya keluar.

Museu de Macau
Agak lapar, belilah egg tart dan pastry seharga MOP 13, lumayan enak! pastrynya seperti Genji Pie namun agak lebih besar, 2,5x ukuran Genji Pie. Lupa saya foto, karena saya suka pastry seperti itu, begitu dibeli langsung HAP! :D Di sebelah The Ruins of St. Paul ini ada satu toko souvenir yang menurut saya harganya lumayan miring berbanding beberapa toko yang sebelumnya saya temukan. Harga magnet, gantungan kunci dan mug-nya masuk akal. Jangan beli souvenir di Museum, mahal! Tapi hari itu saya putuskan tidak membeli souvenir dulu karena rencana saya, hari terakhir sebelum ke bandara saya ingin main lagi ke tempat-tempat ini untuk ucapan "sampai jumpa" sembari membunuh waktu yang tersisa. Selain itu, karena budget terbatas, jadi saya ingin pastikan dulu bahwa saya akan punya dana untuk souvenir Macau ini...kenyataannya? we'll see...
Egg tart pertama saya dari Cafe Maxims seharga MOP 7
Kun Lam Statue 
Dari The Ruins of St. Paul, saya langsung jalan lagi menuju Hotel Lisboa untuk naik Free Shuttle bus menuju Macau Ferry Terminal. Kalau teman-teman ke Macau jangan sampai salah naik Shuttle Bus ya, karena ada dua Ferry Terminal satu lagi di Taipa. Di perjalanan menuju Ferry Terimal, bis melewati patung Kun Lam Statue yang menurut informasi dari banyak sumber, patung itu tidak bisa dikunjungi karena jalan menuju ke tempat dimana patung itu berdiri sedang ada perbaikan. Benar saja, di depan patung masih dalam proses perbaikan. Beruntung kaca bis saya jelas, dan jalan bis itu sedang agak lambat. Saya sempat membidik dari kejauhan, hasilnya seperti yang di samping ini. Tidak sempurna, namun memorinya tersimpan oleh bidikan mas Canon :) 

Sampai di Macau Ferry Terminal, saya berjalan sedikit dan menemukan Fisherman's Whraf yang sangat sepi! Waktu itu sore jam 4 dan udara semakin dingin, embun turun semakin mantep dan saya kedinginan akut...Tempat ini terdiri dari gedung teater, gedung pertemuan, bangunan seperti Colosseum, ada juga pusat pertokoan yang hmm SEPI! Saya sempat memble karena merasa tidak menemukan apa-apa yang menarik kecuali DINGIN! sampai saya menemukan satu toko sepatu dan akhirnya memutuskan untuk membeli boots kalau ada yang murah dan dapetttt!! Boots dengan model alakadarnya itu sangat sangat sangat membantu menghangatkan :)

Bagian dari Fisherman's Wharf



Setelah puas keliling di wilayah Fisherman's Wharf, saya kembali ke Ferry Terminal dan menikmati pemandangan Grand Prix Museum dari kejauhan. Tidak ada keinginan untuk berkunjung ke dalam hihihi...Tidak lama, saya akhirnya menaiki free shuttle bus menuju Venetian. Perjalanan tidak lebih dari 30 menit itu telah membawa saya ke bangunan besar yang isinya banyak orang sedang ber-casino ria! hahay...jujur ada keinginan mencoba, tampak seru :) saya berjalan dari meja ke meja...tapi akhirnya tidak mencoba, sayang ah uangnya :D

Saya teruskan naik escalator menuju Shopping Center-nya yang dekorasinya menyerupai pemandangan di Venice :) Romantis! langit-langit dibuat menyerupai langit aslinya. Pencahayaannya benar-benar nyata seperti langit sungguhan...Tadinya pingin coba naik gondola, blah! bayarnya mahal :( ya sudahlah, nikmati saja orang-orang yang menikmati gondola itu...Di sini bertemu banyak orang Indonesia hihihi 

Bagian dalam Venetian 

Jalan masuk menuju casino 
Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 6 dan saya kelaparan lagi :D pergilah ke foodcourt. Rencana semula memang ingin makan malam di Venetian, biar romantis gitu walau sendirian. Tapi begitu lihat harga-harga makanannya yang tidak sesuai budget saya, akhirnya saya ciut *pegangin perut*. Roti bawaan sudah dimakan di hotel sebelum pergi jalan-jalan, di tas pun hanya ada camilan kecil. Saya butuh makanan berat. Akhirnya saya putuskan untuk keluar dari bangunan itu dan mendapati bahwa di seberang ada The City of Dreams. Penasaran banget dengan namanya, saya menyebrangi kabut yang semakin turun dan tebal itu...pemandangan pertama yang tertangkap mata saya adalah logo huruf M warna kuning! yihaaaa...bisa makan! Makanlah saya dengan menu standar...set dinner Fillet o fish :))) bon apetit! 


Jam 7an saya memutuskan untuk meninggalkan Venetian dan sekitarnya, kembali menaiki Free Shuttle bus ke Ferry Terminal dan kembali naik Lisboa Free Shuttle Bus dan turun di belakang hotel Lisboa...Jalan kaki menuju hotel, saya menikmati lampu malam yang gemerlap. Memang ya Casino, lampu dimana-mana :)) Malam itu Macau Tower tidak terlihat, entah karena kabut tebal atau karena memang tidak berlampu.
Taman di sebrang Wynn dan Lisboa
Wynn Hotel
Lisboa Hotel dan pusat Casino
Perpustakaan di kala malam
Senado Square saat malam
Keterbatasan skill dan kemampuan kamera menyebabkan gemerlap negara casino tidak terlalu terlihat, but it was so damn cool! happening abis! *blah! Saya kembali menyusuri jalan yang sudah saya lalui siang tadi. Membeli sebotol air mineral 700ml seharga MOP 4 dan pulang ke hotel. Menyempatkan mandi dengan super cepat karena airnya dingin bukan main. Shalat dengan menghadap kiblat yang sebetulnya saya ragukan arahnya, but then I'm trying :) Tidur dengan baju rangkap dua,  kaus kaki, sarung tangan dan kepala dibalut pashmina. Tidak lupa selimut tebal menutupi seperti kepompong :)

Selamat tidur, sampai bertemu besok pagi ;)

You Might Also Like

0 komentar