Muzium Negara, Kuala Lumpur
Saya menghadiri sebuah konferensi dengan tema "Inaugural International Peranakan Conference of Official Launch of Persatuan Peranakan Baba Nyonya Kuala Lumpur & Selangor". Seperti judulnya, konferensi ini mengetengahkan banyak penelitian mengenai peranakan Baba Nyonya yang merupakan keturunan dari etnik Cina. Baba Nyonya ini merujuk pada keturunan-keturunan dari para imigran China yang bermigrasi ke dataran Nusantara pada era penjajahan British. Keturunan Baba Nyonya ini bukanlah asli 100% beretnik Cina, namun ada campuran melaka, penang, jawa dan lain sebagainya. Untuk lebih lanjut, bisa dibaca di sini dan di sini atau sumber lainnya.
Waktu rehat teh, di depan pintu hall sudah berjejer stall yang menjajakan dagangan berupa kerajinan tangan, aksesoris dan pernak pernik khas Baba Nyonya. Harganya? jangan tanya...satu kebaya ukuran kecil berharga sampai RM 2,800 dan kebaya paling murah yang saya lihat adalah RM 550.
Yang di sebelah kiri ini adalah Foto seorang Nyonya yang sedang menjait sulaman di kain yang akan dijadikan kebaya. Tipikal kebaya mereka unik dan khas sekali. Mungkin di Indonesia seperti kebaya Jawa ya, tapi mereka "mendandaninya" dengan bordiran yang khas. Unik, manis, menawan. Foto yang kanan adalah kaca yang biasa digunakan oleh Nyonya-nyonya pada zaman dulu. Menarik! Masih ada juga beberapa pernak pernik yang dijual seperti perhiasan, bross, sendal dan lainnya. Tapi, harganya hmmm...
Saya tidak menyelesaikan sesi siang dengan baik pada konferensi ini, simply because I was in love with the museum. Saya tergoda mengunjungi beberapa bangunan di sana yang berisi sejarah! Pelajaran Sejarah saya tidak suka, tapi melihat musium dan sejarah-sejarah, tanpa harus menghafal, saya sangat suka. Very in love!
Foto yang kanan ini adalah saya sedang menikmati animasi mengenai berkembangnya perdagangan di tanah Melaka. Bagaimana para saudagar darberbagai benua dan negara berlabuh dan berdagang di sana. Dulu tanah Melaka bukan tanah Islam, namun tanah Melaka menjadi semakin berkembang pesat, dalam perekonomian, setelah Islam masuk ke sini. Konon begitu menurut penuturan rekaman yang saya dengan di sana :D KEREN! banyak informasi yang bisa kita peroleh di sini. Hanya menekan tombol dan tape mulai bercerita ini dan itu, dan kita akan terkesima :)
Di Musium ini juga diceritakan berbagai hal tentang kerajaan-kerajaan di Indonesia seperti kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Kutai dan lainnya. Bangga banget saya ketika di suatu sudut ada replika Borobudur dan dikatakan sebagai kekayaan Indonesia :) di sini banyak budaya yang "mirip" dengan budaya kita. Simply because sojourn happened everywhere! Justru kita harus bangga bahwa budaya kita mulai dicintai, diminati, diadopsi serta berakulturasi dengan budaya mereka. nice! Artinya budaya kita sangat BERHARGA :)
Musium ini sangat interaktif dan megah. Musium dalam benak kebanyakan orang adalah tempat yang gelap, berdebu, membosankan dan kuno. Tapi musium ini sangat indah! menarik! Ada satu gedung yang khusus memamerkan permainan tradisional seperti main karet, congkak, dam dan lainnya.
Ini adalah salah satu alat musik yang dipajang di musium ini. Mirip seperti alat musik tradisional kita kan? Banyaknya orang yang bermigrasi menyebabkan mereka bisa berbagi budaya dengan orang lainnya, termasuk dengan masyarakat Malaysia. Satu lagi, dan mereka mencintai budaya kita :)
Foto di kanan ini adalah permainan yang juga ada di Indonesia. Saya ingat waktu masih SD dulu, di kampung saya dibuatkan kaki-kaki ini dari bambu. Saya bisa mainnya! tapi di musium ini saya tidak mencoba :D
Saya juga main congkak di sini.
Selalunya saya menyebut permainan ini dengan sebutan Congklak, tapi entah lah yang mana yang bener. Yang saya tahu adalah saya sangat suka main permainan ini! Disini bijinya tidak menggunakan kerang atau batu, tapi menggunakan klereng. Disitu ada saya dan seorang anak kecil sedang main dengan congkak masing-masing. NICE!
Harusnya masuk ke sini bayar, tapi karena saya adalah peserta konferensi, jadi boleh gratis :)
Yang di kanan ini adalah permainan lempar karet/getah. Saya harus menembak karet-karet yang numpuk di bawah itu. Tapi saya gagal! Jadi saya deketin karet-karet itu dan saya sentuh, JATUH DEH :D nakal ya heheheh
Nah, yang ini adalah sepeda peninggalan Jepang. Sepeda ini digunakan pada masa perang sebagai alat transportasi mereka. Kebayang gak mau mengejar musuh dengan sepeda kumbang :) tapi saya selalu suka sepeda kumbang. It seems very romantic :D
Yang terakhir ini adalah satu sudut di musium yang disetting seperti hutan. Saya berfoto dengan salah satu teman beretnik India. Sudut ini terlihat seperti asli. NICE!
Ada lagi replika rumah adat dan satu musium yang isinya mengenai kehidupan orang asli Malaysia. Disitu kita bisa lihat bagaimana jenis baju yang biasa mereka kenakan, jenis ukiran yang mereka hasilkan, dan kehidupan mereka di zaman dulu. menarik.
Saya tidak tahu biaya masuknya berapa :D tapi kalau ada yang berkunjung ke sini, I can happily accompany you for visiting this nice place. Selamat jalan-jalan.
*foto koleksi pribadi
0 komentar