­
jinjinger: Food Combining saat Ramadan

Food Combining saat Ramadan

By 10:08:00 PM ,


Alhamdulillah bisa ketemu Ramadan lagi. Semoga bisa menjalani sampai akhir, Aamiin.

Ramadan kali ini, seperti juga tahun-tahun sebelumnya, saya selalu berusaha mendetoks diri, terutama batin. Gimana? Ah, itu mah saya aja yang tau lah, ya :'D

Tahun ini, selain mendetoks hati, saya bertekad untuk mendetoks badan juga. Sederhana sih, saya ingin bisa sehat di sisa usia. Untuk rencana detoks ini, saya ingin menjalankan pola makan Food Combining dengan cheating seminimal mungkin, kalau bisa malah tidak cheating sama sekali. Selain itu, saya berniat untuk melakukan Food Combining yang cenderung vegetarian. Semoga bisa.

Gimana sih menjalankan puasa di bulan Ramadan dengan pola Food Combining? Merujuk beberapa sumber yang saya pelajari, begini pola makan yang saya jalani sesuai juklak Food Combining:

Sahur:
Bangun tidur lanjut minum air hangat dengan perasan jeruk nipis.
Minum segelas air.
Makan buah 2-4 macam. Saya hanya sahur ekslusif buah.
15-30 menit setelah makan, saya minum segelas air putih lagi.
Kalau memungkinkan, biasanya saya tambah asupan air putih 1/2 atau satu gelas menjelang imsak.


Buka puasa:
Segelas jus buah atau buah potong segar.
Air putih.
Makan malam tanpa protein hewani, dominan sayur.
30 menit setelah makan, minum segelas air putih.
Kalau memungkinkan, minum segelas jus sayur sekitar 200-300mL.
Minum air putih sedikit-sedikit sampai menjelang waktu tidur.

Untuk air putih, saya berusaha memenuhi 3L, walaupun agak susah. Bagi saya. Kadang perut terlalu penuh untuk diisi air. Biasanya saya minum menggunakan botol yang ada takarannya. Untuk sahur, saya usahakan minum 750mL - 1L air. Pada waktu berbuka puasa, saya upayakan minimal minum 1,5L air. Kadang-kadang malah hanya sanggup 1L karena kekenyangan pada saat makan ditambah jus sayur. Karena waktu untuk memenuhi kebutuhan cairan ini sedikit, saya putus hubungan dengan teh dan kopi sama sekali dan tidak cheating minuman yang aneh-aneh. Sayang kalau cairan yang diminum tidak memenuhi target kebutuhan dasar tubuh, sementara cairan tubuh terkuras akibat minuman yang sifatnya deuretikal seperti teh dan kopi itu. Duh, gimana tubuh bisa kerja dengan baik kalau gitu?

Tahun lalu, alhamdulillah saya gak mengalami sariawan, bibir kering dan pecah-pecah seperti tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan harian pun lancar tanpa lemas. Kecuali ada satu hari saya tergiur sahur soto ayam, walhasil badan lemes sejak tengah hari. Kacau, deh. Setelah itu sih saya kapok, jadi balik lagi ke sahur eksklusif buah aja, gak mau cerai lagi :)

Jadi, selamat menjalankan ibadah puasa, ya!
Sehat hati, sehat badan, sehat pikiran. Aamiin.

You Might Also Like

0 komentar