when GST meets Food Combining

By 7:55:00 PM


Mulai 1 April 2015 lalu, GST (Goods and Services Tax) diberlakukan di Malaysia. Saya gak bakal bahas GST itu apa, ya. Teman-teman bisa cari tau sendiri di sini misalnya. Barang dan jasa apa saja yang kena GST? Coba baca di sini. Beberapa hari sebelum tanggal 1 April, banyak orang berbondong-bondong ke swalayan, membeli barang keperluan rumah tangga sebanyak yang mereka bisa. Seperti tidak ada hari esok. Seminggu setelah GST diberlakukan, teman saya, orang lokal, mulai mengeluh harga barang mahal karena GST bla bla bla. Saya merasa belum terkena efek dari GST ini. Ya, selain karena saya tidak doyan belanja, makanan saya juga gak aneh-aneh. Saya jarang juga jajan di warung makan atau kantin kampus. Camilan udah jaraaaaang banget saya beli, di rumah pun masih ada camilan yang saya beli bulan lalu. 

Nah, kebiasaan saya adalah mengumpulkan struk belanja setiap bulannya, untuk mengkaji bagaimana saya menggunakan uang sehari-hari. Beberapa hari lalu saya baru ngeh, ternyata kebanyakan bahan makanan yang saya beli tidak kena GST. Pada struk belanjaan ada keterangan; barang yang kena GST diberi tanda S, sementara yang tidak kena GST diberi tanda Z. GST yang dikenakan pada setiap barang dan jasa besarnya 6% dari harga dasar, lumayan ya :) Tuh, lihat deh...bahan makanan yang saya beli bertanda Z hampir semuanya kecuali kerupuk, kecap dan kacang mede :D Ternyata berpola makan Food Combining memang lebih irit ya :)) Sayur dan buah bebas dari GST aheeey...

Udah, gitu aja :D 

You Might Also Like

0 komentar