Hari ini saya tertinggal dompet, mata ngantuk berat. Buka-buka tas, nemu uang syiling 60 Sen. Melesat ke Vending Machine dan dapet segelas kecil kopi+creamer+gula.

Ini yang suka dari luar negri, Vending Machine. Mungkin di Indonesia juga sudah ada di beberapa tempat, tapi di sini, Malaysia dan Singapore, yang sudah saya kunjungi, Vending Machine jadi "warung" yang merakyat ada di mana-mana. Tiket beli dengan menggunakan mesin, pembalut, minuman kaleng, coklat dan lainnya. Di perpustakaan kampus saya ada beberapa Vending Machine tin water, snack dan another beverages. Cukup membantu ketika bersemedi di perpustakaan.

Mungkin dari segi gizi dan tingkat kebersihan tidak bisa dibandingkan dengan minuman panas yang dibuat sendiri. Saya pernah menekan tombol Milo tapi isinya hanya air putih saja, ternyata sang Milo bubuk sudah habis. Kita juga tidak tahu berapa hari sekali isinya akan diganti atau dibersihkan. Tapi kalau dilihat dari segi ekonomisnya ya lumayan; cepet, murah meriah renyah dan bisa memenuhi kebutuhan.

Tapi, saya tetep kagum dengan penemu Vending Machine ini :)